SALIB-MU KURANGKUL TEGUH

Jumat Agung – 7 April 2023

PERSIAPAN

Dalam liturgi ini ada ritual prosesi Jalan Salib.  Karena itu selama perarakan Salib, jemaat dihimbau untuk memandang Salib Kristus untuk menghayati arti kematian Kristus bagi kehidupan kita.

SAAT TEDUH

BERHIMPUN

PRELUDE

(PS menyanyikan “KJ 168a – Hai Dunia Lihat Tuhan” tanpa iringan musik / a capella. Umat ikut menyanyikan bait ketiga.)

Pemandu: (unisono)
Hai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan tergantung di salib
Sang Raja Kemuliaan menanggung penghinaan, sengsara siksa yang keji

Pemandu: (hamoni/SATB)
Siapa menyebabkan hukuman dan siksaan terhadap diriMu?
Kau bukanlah pendosa; Kau suci tak bernoda.
Mengapa salib Kautempuh?

Umat:
(bersama PS SATB tanpa iringan musik)
Kesalahanku jua dan dosaku semua sebanyak pasir laut,
yang menyebabkan duka, sengsara-Mu
dan luka dan siksa yang membawa maut.

AJAKAN BERIBADAH

Pnt :
Di Jumat Agung ini, marilah kita berhenti sejenak dari segala kesibukan hidup kita.
Marilah kita memusatkan perhatian pada peristiwa penyaliban Yesus.
Biarlah mata rohani kita dapat melihat betapa besar dan ajaib pengorbanan yang telah Yesus lakukan melalui kematian-Nya.
Marilah kita datang berhimpun di kaki salib Tuhan.

PROSESI (Berdiri)

NYANYIAN

NKB 176 : 1 – 3 ~ “ DI BAWAH SALIB YESUS”

1. Di bawah salib Yesus ‘ku ingin berhenti
yaitu cadas yang teguh , pelindung yang letih.
Tempat musafir berteduh di jalan yang berat;
Naungan itu panas terik bagiku yang penat.

2. Dan pada salib Yesus, tampak di mataku:
sesosok tubuh, terpencil tersiksa bagiku.
Hatiku yang remuk, sedih, melihatnya jelas
bahwa aku tiada layaklah dapat kasih dan belas.

3. Ya salib, ‘ku jadikan naungan rumahku.
Semata cahya wajahNya bagiku yang perlu.
Biar dunia ‘ku lepas, tak ada ruginya.
Yang hilang dosa sajalah dan labaku salibNya

VOTUM

PF :
Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Umat : (menyanyikan)
Amin

SALAM

PF :
Tuhan beserta kita!

Umat :
Kini dan selamanya!

KATA PEMBUKA (Duduk)

PL :
Umat kekasih Tuhan, di hari Jumat Agung ini, kita akan merenung tentang salib.
Sejatinya, salib adalah alat hukuman. Salib itu tanda kehinaan.
Namun ketika Kristus disalib, salib-Nya menjadi lambang kemuliaan; lambang pengorbanan.
Salib itu menjadi bentuk pemuliaan Kristus dan pemenuhan kasih Allah.
Salib itu menjadi alat penebusan bagi dosa Saudara dan saya.
Maka Rasul Paulus menyatakan di dalam Galatia 8 : 14 :
“Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus,
sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.”

DOA PENGAKUAN DOSA

PL :
Umat kekasih Tuhan, sudahkah kita benar-benar dapat mengatakan: “Dunia telah disalibkan bagiku, dan aku bagi dunia?”
Sudahkah kita memegahkan Kristus, atau kita lebih sering memegahkan diri sendiri?
Marilah kita memeriksa diri dan menaikkan doa pengakuan dosa kita….

(Hening sejenak)

Ya Allah yang Pemurah, kami berhimpun kembali hari ini di bawah kaki salib-Mu.
Kami mengaku bahwa karena dosa – dosa kamilah,
Kristus disalibkan walau tidak bersalah.

Umat :
Ya Tuhan, kasihanilah kami!

PL :
Kami mengaku bahwa sebagai umat yang telah ditebus, kami kerap gagal menjalani kehidupan yang kudus.

Umat :
Ya Tuhan, kasihanilah kami!

PL :
Kami mengaku bahwa sekalipun kami telah diperdamaikan dengan-Mu, Tuhan,
terkadang kami belum hidup dalam perdamaian.

Umat :
Ya Tuhan, kasihanilah kami!

PL :
Kami mengaku bahwa sebagai murid Kristus, kadang kami gagal menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Dia

Umat :
Ya Tuhan, kasihanilah kami!

PL :
Kami mengaku bahwa kami suka memegahkan diri, lebih daripada bermegah di dalam salib-Mu.

Umat :
Ya Tuhan, kasihanilah kami!

NYANYIAN

KJ 169 : 1,2 + 4 ~ “MEMANDANG SALIB RAJAKU”

1. Memandang salib Rajaku yang mati untuk dunia
kurasa hancur congkakku dan harta hilang harganya

2. Tak boleh aku bermegah selain di dalam salibMu;
kubuang nikmat dunia demi darahMu yang kudus.

(modulasi)
4. Melihat darah luka-Nya membalut tubuh Tuhanku,
‘ku mati bagi dunia dan dunia mati bagiku.

BERITA ANUGERAH

PL :
Inilah berita anugerah bagi setiap orang yang percaya akan pengorbanan Kristus.
Di dalam surat 1Petrus 2:24 tertulis:
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
Saudara-saudariku yang terkasih, di dalam Kristus, engkau telah diampuni!

Umat :
Di dalam Kristus, engkau pun telah diampuni.

NYANYIAN

KIDUNG KEESAAN 235:1-4 ~ MARI LIHATLAH HARI TERKELAM”

1. Mari lihatlah, hari terkelam: Kristus mendaki Kalvari
Dia didera duri dan cerca

Refrein:
O, ajaib salib-Nya, o ajaib kuasa-Nya
manusia ditebus dan diampuni dosanya

2. Tiap salahku, dosa-dosaku, jadi mahkota duriMu.
O, sungguh sendu raut wajahMu memikul bebanku. (Refrein)

3. Hari pun gelap, bumi bergetar: kar’na t’lah wafat Khaliknya.
Tirai terbelah, Ia hiduplah; Sang Penebus menang. (Refrein)

4. Dalam lukaMu, ada namaku, aku selamat kar’nanya.
Maut hancurlah, hidupku cerah karena kasih-Mu
(Refrein)

PELAYANAN FIRMAN

DOA EPIKLESE (Duduk)

BACAAN PERTAMA

Lektor :
Bacaan Pertama diambil dari kitab Yesaya 52:13 – 53:12
(lektor membacakan Yesaya 52:13 – 53:12)
Demikianlah sabda Tuhan!

Umat :
Syukur kepada Allah!

ANTAR BACAAN

Mazmur 22

BACAAN KEDUA

Lektor Bacaan Kedua diambil dari Ibrani 10:16-25
(lektor membacakan Ibrani 10:16-25)
Demikianlah sabda Tuhan!

Umat :
Syukur kepada Allah!

BACAAN INJIL (Berdiri)

PF :
Inilah kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes 19:16-37
(Pelayan Firman membacakan Yoh 19:16-22)
Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya.

Umat : (menyanyikan)
Hosana

KHOTBAH (Duduk)

Salib-Mu Kurangkul Teguh

SAAT HENING

Dilakukan tanpa ada suara apa pun

PERSEMBAHAN PUJIAN

PENGAKUAN IMAN (Berdiri)

Pnt :
Marilah bersama dengan umat Allah di masa lalu, masa kini, dan masa depan,
mengingat janji baptisan kita dengan mengikrarkan Pengakuan Iman Rasuli.

Umat :
Aku percaya dst.

DOA SYAFAAT (Duduk)

Mendoakan pokok-pokok doa syafaat secara singkat (durasi 2-3 menit)

RITUS PERARAKAN SALIB

REFLEKSI SALIB DAN UNGKAPAN PENYESALAN

PF :
Marilah kita mengenang dan menghayati tujuh perkataaan Yesus di atas kayu salib.

Narator :
Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

KJ 170 : 1 ~ “KEPALA YANG BERDARAH”

Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih
penuh dengan sengsara dan luka yang pedih
meski mahkota duri menghina harkat-Mu
Kau patut ku kagumi, terima hormatku

Narator :
Sesungguhnya hari ini juga engkau akan berada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus

Umat :
KJ 170 : 2~ “KEPALA YANG BERDARAH”

2. O wajah yang mulia, yang patut disembah
Dan layak menerima pujian dunia
Sekarang diludahi, dihina, dicerca
Disiksa, dilukai yang salah siapakah?

Narator :
Ibu, inilah anakmu!

Umat :
KJ 170 : 3 ~ “KEPALA YANG BERDARAH”
3. Ya Tuhan, yang Kau tanggung yaitu salahku;
Dosaku t’lah Kau gantung di kayu salibMu
O, kasihani daku, yang harus di cela
Ampunilah hambaMu, beri anugerah!

Narator :
Eli, Eli, lama sabakhtani!

Umat :
KJ 170 : 4 ~ “KEPALA YANG BERDARAH”
4. Gembala yang setia, terima dombaMu!
Kau sumber bahagia, Penuntun hidupku.
SabdaMu t’lah membuka karunia tak ter’pri
Dan nikmat dari sorga padaku Kauberi

Narator :
Aku haus

Umat :
KJ 170 : 5 ~ “KEPALA YANG BERDARAH”
5. Syukur sebulat hati ku b’rikan padaMu
Ya Yesus yang t’lah mati demi selamatku
Hendaklah ‘ku terhibur dengan tuntunanMu
padaMu ‘ku berlindung di akhir hayatku

Narator :
Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku

Umat :
KJ 170 : 6 ~ “KEPALA YANG BERDARAH”
6. Di saat aku mati, Kau tinggallah serta
Di pintu maut nanti, ya Tuhan, datanglah!
Di kala kecemasan menghimpit hatiku,
Berilah kekuatan berkat sengsaraMu.

Narator :
Sudah selesai

Umat :
KJ 170 : 7 ~ “KEPALA YANG BERDARAH”
7. Engkau perlindungan disaat ajalku;
salibMulah, ya Tuhan, penghibur anakMu
dan wajahMu kupandang dengan iman teguh
Berbahagia orang yang mati dalamMu

PELAYANAN PERSEMBAHAN

PENGANTAR

Pnt :
Umat kekasih Tuhan,
Kristus telah memberikan segalanya bagi kita.
Marilah kita pun memberikan diri kita sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan.
Seperti dikatakan di dalam 1Petrus 2:5,
“Biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani,
bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.”

NYANYIAN

TUHANLAH KES”LAMATANKU

Syair & Melodi: “The Lord is My Salvation”, Nathan Nockels, Honas Myrin, Keith &
Kristyn Getty. Terjemahan: Juswantori Ichwan (dengan perubahan)

1.
Rahmat Tuhan meraihku, dari samud’ra menderu
Ku ditaruh di tempat aman, Tuhanlah kes’lamatanku.

2.
Tak ‘ku gentar masa gelap, kuasa-Nya ‘kan menopangku
‘Kan ku lihat datangnya terang, Tuhanlah kes’lamatanku.

Refrein:
Siapakah seperti Yesus, yang bangkit, jaya atas maut?
‘Ku ditebus, dipulihkan-Nya, Tuhanlah ke’slamatanku.

3.
Di dalam Dia harapanku, yang menggenapi janji-Nya
Kabut sirna, berganti cerah, Tuhanlah kes’lamatanku.

4.
Kala meratap, menanti, di masa duka dan sepi
Anug’rah-Nya meliputiku, Tuhanlah kes’lamatanku.

Refrein:
Siapakah seperti Yesus, yang bangkit, jaya atas maut?
‘Ku ditebus, dipulihkan-Nya, Tuhanlah ke’slamatanku.

5.
Kelak di akhir hayatku, kubur bukan tujuanku
Dia yang bangkit, membangkitkanku, Tuhanlah ke-s’lamatanku.

Refrein: 
Siapakah seperti Yesus, yang bangkit, jaya atas maut?
‘Ku ditebus, dipulihkan-Nya, Tuhanlah ke’slamatanku.

Coda:
Dimuliakanlah Sang Bapa. Dimuliakan Put’ra-Nya.
Dimuliakanlah Roh Kudus. Tuhanlah kes’lamatanku!
Dimuliakanlah Sang Bapa. Dimuliakan Put’ra-Nya.
Dimuliakanlah Roh Kudus. Tuhanlah kes’lamatanku!

 DOA PERSEMBAHAN (Berdiri)

Pnt :
Mari kita berdoa! (jeda sejenak)
Ya Tuhan, kami bersyukur atas pengorbanan Kristus
di kayu salib, yang memungkinkan kami hidup sebagaimana kami ada sekarang.
Terimalah ucapan syukur kami kepada-Mu dalam bentuk persembahan ini.
Biarlah bukan hanya ini yang kami persembahkan, melainkan juga seluruh hidup kami
Kau jadikan persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada-Mu.
Di dalam nama Tuhan Yesus, Juruselamat yang telah menebus kami. Amin.

PENGUTUSAN

PF :
Umat kekasih Tuhan, marilah kita lanjutkan ziarah kehidupan masing-masing dengan memegang teguh salib Yesus.
Ingatlah selalu akan besarnya kasih sayang Tuhan yang telah kita terima,
dan balaslah kasih Tuhan dengan mengasihi setiap orang yang kita temui dalam hidup sesehari

NYANYIAN

KJ 183 ~ “MENJULANG NYATA ATAS BUKIT KALA”

1.
Menjulang nyata atas bukit kala, t’rang benderang salib-Mu, Tuhanku
Dari sinarnya yang menyala-nyala, memancar kasih agung dan restu
Seluruh umat insan menengadah ke arah cahya kasih yang mesra
Bagai pelaut yang karam merindukan di ufuk timur pagi merekah

2.
SalibMu, Kristus, tanda pengasihan mengangkat hati yang remuk redam,
membuat dosa yang terperikan di lubuk cinta Tuhan terbenam.
Di dalam Tuhan kami balik lahir, insan bernoda kini berseri,
Terkuras darah suci yang mengalir di salib pada bukit Kalvari.

PENGUTUSAN

PF :
Arahkanlah hatimu kepada Tuhan!

Umat :
Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan

PF :
Jadilah saksi Kristus!

Umat :
Syukur kepada Allah!

PF :
Terpujilah Tuhan!

Umat :
kini dan selamanya.

BERKAT

PF :
Kiranya di dalam salib Kristus, engkau menemukan dasar yang kokoh bagi imanmu,
jangkar yang kuat bagi pengharapanmu,
dan jaminan yang teguh bagi pengampunan dosamu.
Kiranya berkat Tuhan menyertaimu kemanapun engkau pergi,
sekarang dan selamanya.

Umat: (menyanyikan)
Hosana Amin

HENING (Duduk)