MERAYAKAN KEPEDULIAN ALLAH PADA DUNIA

Natal Pertama – Minggu 24 Desember 2023

GKI Sinode Wilayah Jawa Barat

PERSIAPAN IBADAH
• Warta Lisan
• Pembunyian Lonceng

BERHIMPUN

FRAGMEN NATAL

Panggilan beribadah dalam bentuk fragmen atau drama singkat melibatkan 2-4 orang anak atau remaja pemuda.

Solis KJ 117:1 – Hai Anak Semua

Syair: Ihr Kinderlein, kommet, Christoph von Schmid, 1811, Terjemahan: H. A. Pandopo, 1977/81, Lagu: Johann Peter Abraham Schulz, 1794

1.
Hai anak semua, cepat marilah!
Masukilah kandang yang amat rendah
dan lihatlah bayi yang tidur nyenyak
tergolek di dalam palungan ternak.

(Pemeran Maria dan Yusuf masuk ke dalam ruang ibadah dengan membawa bayi Yesus, lalu meletakkannya ke dalam palungan, dan menungguinya di pinggir palungan. Pemusik tetap memainkan instrumen KJ 117. Setelah Maria dan Yusuf duduk di pinggir palungan, pemeran 1 sambil berjalan ke arah panggung yang berlawanan dengan palungan dan memulai dialog, disusul pemeran 2 dan 3)

Pemeran 1 : “Ayo! ayo! cepat teman-teman! Kita harus bergegas untuk berkumpul nih.”
Pemeran 2 : “Ada apa sih? Cepat-cepat sekali! Aku khan belum siap.”
Pemeran 1 : “Sudah, ayo cepat! Tidak ada waktu lagi.”
Pemeran 3 : “Ahh, aku tahu! Aku dengar ada Bayi yang lahir di Betlehem, Raja Bala Sorga”
Pemeran 2 : “Wahh, kalau begitu kita harus bergegas! Kita harus sembah Dia (dengan semangat)”
Semua : “Yuk! kita kesana untuk berhimpun bersama-sama. Let’s gooo!”

Solis KJ 117:3,4 – Hai Anak Semua
Syair: Ihr Kinderlein, kommet, Christoph von Schmid, 1811, Terjemahan: H. A. Pandopo, 1977/81, Lagu: Johann Peter Abraham Schulz, 1794

3.
Terbaringlah Ia di rumput kering;
Maria dan Yusuf tenang dan hening
dan para gembala sujud menyembah,
malaikat di atas memuliakanNya.

(Sementara kantoria menyanyikan bait 3 dan 4,
pemeran 1,2,3 berjalan menuju palungan dan berlutut.)

4.
Sekarang pun kita hendak berlutut
di muka palungan Sang Bayi lembut;
marilah semua bernyanyi senang
bersama malaikat yang putih terang.

(Setelah bait kempat selesai dinyanyikan, semua pemeran, Yusuf, dan Maria meninggalkan panggung)

Liturgos: Mari kita berdiri! Kita berhimpun dengan bersukaria menyambut Sang Bayi Kristus, Raja Bala Sorga!

PROSESI (Berdiri)

PF dan pelayan ibadah melakukan prosesi saat KJ 109:1 dinyanyikan. PF kemudian meletakkan Alkitab di mimbar, setelah itu menuju ke rangkaian lilin Adven-Natal untuk menyalakan lilin Natal. Narasi penyalaan lilin dilakukan dari tempat rangkaian lilin Adven-Natal diletakkan

KJ 109:1,2,5,6 – Hai Mari Berhimpun
Syair: “Adeste fideles/O Come All Ye Faithful”, John Francis Wade, 1751 Lagu: John Francis Wade, 1751

1.
Hai mari, berhimpun dan bersukaria! Mari semua ke Betlehem!
Lihat yang lahir, Raja bala sorga!
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia, TuhanMu.

2. Terang yang ilahi, Allah yang sejati, t’lah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan! Sembah dan puji Dia, Tuhanmu!

PENYALAAN LILIN KRISTUS

PF: Yesus Kristus Sang Terang telah datang! Dialah wujud kepedulian Allah bagi dunia.
Umat: Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya!
(PF menyalakan lilin Natal)

5. Tanpa Musik (a-capella)
Cahaya abadi dari Allah Bapa kentara berwujud di dunia:
Anak ilahi berbalutkan lampin. Sembah dan puji Dia, Tuhanmu!

6.
Demi kita ini Ia sudah lahir. Peluk Dia dalam iman teguh:
Cinta kasihNya patut kita balas Sembah dan puji Dia, Tuhanmu.

VOTUM

PF: Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Umat:  (menyanyikan) Amin

SALAM

PF:  Tuhan beserta saudara!
Umat: dan beserta saudara juga!

KATA PEMBUKA (Duduk)

Liturgos:  Umat kekasih Tuhan, tahun ini kita merayakan Natal dalam keadaan yang sudah lebih baik daripada tiga tahun sebelumnya. Dalam masa keterbatasan yang sudah kita lalui, nyata bahwa damai ilahi terus ada dan mengiring kita sampai sekarang. Inilah bukti kepedulian Allah bagi kita. Oleh karena itu dengan sukacita mari kita merayakan kepedulian-Nya.

NYANYIAN

Merayakan Kepedulian-Nya Bagi Dunia

Syair dan lagu: Aria Prass, Christyan Adi Pamungkas, Eva Marisa, Heidi Kabul, Christina Febri Ospara, Hizkia Anugrah
do = bes 2 ketuk MM + 75, flowing, gentle, and cherish

PELAYANAN FIRMAN

DOA EPIKLESE (Duduk)

BACAAN PERTAMA

Lektor : Bacaan pertama dari Yesaya 9:1-6 (lektor membacakan Yesaya 9:1-6)
Demikianlah sabda Tuhan!
Umat: Syukur kepada Allah!

ANTAR BACAAN

Mazmur 96
Syair: Juswantori Ichwan, berdasarkan Mazmur 96, Musik: Juswantori Ichwan

BACAAN KEDUA

Lektor : Bacaan kedua dari Titus 2:11-14
(lektor membacakan Titus 2:11-14)
Demikianlah sabda Tuhan!
Umat: Syukur kepada Allah!

BACAAN INJIL (Berdiri)

PF: Injil Tuhan kita Yesus Kristus menurut Lukas 2:1-14 (PF membacakan Lukas 2:1-14)
Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya.
Umat: Menyanyikan Haleluya

KHOTBAH (Duduk)

Merayakan Kepedulian Allah pada Dunia

SAAT HENING

(Dilakukan tanpa ada suara apa pun)

PENGAKUAN IMAN (Berdiri)

Penatua: Marilah bersama dengan umat Allah di masa lalu, masa kini, dan masa depan, kita mengingat janji baptisan kita dengan mengikrarkan Pengakuan Iman Rasuli.
Umat: Aku percaya dst.

DOA SYAFAAT (Duduk)

(Mendoakan pokok-pokok doa syafaat)

PELAYANAN PERSEMBAHAN

PENGANTAR PERSEMBAHAN

Penatua: Umat kekasih Tuhan, mari kita bersyukur atas kepedulian Tuhan bagi dunia dengan memberikan persembahan. Ikutilah teladan para Majus seperti yang ditulis dalam Matius 2:11: Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia.
Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

(Pengantar persembahan dapat ditambahkan dengan petunjuk kepada umat untuk memberikan persembahannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing jemaat)

NYANYIAN

KJ 123:1,3,4 – Slamat-Slamat Datang
Syair: Nu zijt wellekome, Nyanyian Natal Belanda/Jerman abad pertengahan,
Terjemahan: Yamuger/Pan. Lit. K. A. J., 1980, Lagu: Eropa +/- 1000, Jerman abad ke-14, Belanda, 1627

1.
S’lamat, s’lamat datang, Yesus, Tuhanku! Jauh dari sorga tinggi kunjungan-Mu.
S’lamat datang Tuhanku ke dalam dunia; damai yang Kau bawa tiada taranya.
Salam, salam!

3.
Nyanyian malaikat nyaring bergema; gembala mendengarnya di Efrata:
“Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku! Dalam kandang domba kau dapat bertemu.”
Salam, salam!

(Umat Berdiri)

4.
Datang orang Majus ikut bintangNya, membawa pemberian dan menyembah.
Yang dipersembahkan: kemenyan, emas dan mur; pada Jurus’lamat mereka bersyukur.
Salam, salam!

DOA PERSEMBAHAN

Penatua: Ya Tuhan kami bersyukur sebab Engkau begitu peduli pada dunia. Engkau datang ke dalamnya, membawa terang yang telah lama dinantikan. Bagai para majus yang datang dituntun terang, kini kami datang membawa persembahan sebagai tanda syukur atas terang-Mu yang menuntun kehidupan kami. Terimalah ya Tuhan persembahan ini, dan juga seluruh kehidupan kami yang kami persembahkan untuk melanjutkan misi-Mu di tengah dunia yang  membutuhkan pemulihan dan sentuhan kasih sayang-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, Sang Bayi Kudus kami berdoa dan memohon.

Umat: Amin.

SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS

PENGANTAR (Duduk)

PF : Saat ini kita bersama-sama merayakan perjamuan kudus karena Tuhan Yesus Kristus sendiri yang menetapkan dan mengundang kita untuk melakukannya. Perjamuan Kudus ini diperuntukkan bagi saudara-saudara yang telah dibaptis dan mengaku percaya. Dengan penuh sukacita kami juga menyambut Saudara-saudara yang berasal dari gereja lain yang bersedia dan siap untuk merayakan perjamuan kudus bersama dengan kami saat ini. Agar perjamuan kudus ini sungguh menjadi berkat, selayaknyalah kita memeriksa diri masing-masing di hadapan Tuhan. Apakah kita hidup dalam damai dengan Allah? Apakah kita hidup dalam damai dengan sesama: isteri atau suami, orangtua atau anak, dengan saudara-saudara, teman dan tetangga, dan dengan siapa pun yang kita jumpai dalam kehidupan kita? Di dalam ketidaksempurnaan kita, Allah menyucikan kita dari segala dosa, membarui hidup kita, memampukan kita menjadi saksi kasih Kristus melalui hidup kita, dan melayakkan kita untuk merayakan perjamuan kudus saat ini.

PENGARAHAN HATI

PF : Marilah kita mengarahkan hati kepada Tuhan
Umat: Kami mengarahkan hati kepada Tuhan
PF : Marilah kita bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.
Umat: Sungguh layak bersyukur kepada-Nya.

DOA SYUKUR – PREFASI DAN SANCTUS-BENEDICTUS

PF : Ya Allah yang kudus kami bersyukur kepada-Mu. Karya agungMu nyata di dalam hikmat dan kasihMu. Engkau membentuk kami serupa dengan gambarMu. Ketika dosa dan pemberontakan menjauhkan kami daripadaMu, Engkau tidak membiarkan kami dalam kuasa maut. Dalam anugerahMu, engkau datang menolong kami. Engkau memanggil kami, mengikat perjanjian dengan kami, lewat nabi-nabiMu, engkau mengajarkan kami tentang pengharapan akan keselamatan. Ketika tiba saatnya, Engkau mengirim Anak-Mu, Yesus Kristus, untuk menjadi Jalan, Kebenaran, dan Hidup bagi kami. Kemuliaan-Mu kami agungkan, dalam paduan suara bersama para malaikat yang tak henti-hentinya menyanyi:

Umat : (menyanyikan)

KJ 310 – Kudus, Kudus, Kuduslah

Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Mahakuasa! Sorga dan bumi penuh kemuliaanMu!
Hosana di tempat yang mahatinggi! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!
Hosana di tempat yang mahatinggi!

PENETAPAN PERJAMUAN KUDUS

PF : Kita bersyukur karena Bapa Yang Mahakudus senantiasa menyertai kita, dan Kristus mengundang kita untuk mengambil bagian dalam perjamuan kudus ini. Kita yakin bahwa Roh Kudus telah dicurahkan atas kita sehingga dengan iman, kita mengalami kehadiran Kristus bersama kita di sini.
Kristus, yang pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti …. (Pendeta mengambil roti) dan sesudah itu Ia mengucapkan syukur atasnya. Ia memecah-mecahkannya dan berkata, “Inilah Tubuh-Ku yang kuserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”.

Kristus, yang juga mengambil cawan, sesudah makan… (Pendeta mengambil cawan), lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku. Perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”
Umat : Kematian Kristus kita wartakan! Kebangkitan Kristus kita rayakan! Kedatangan Kristus kita nantikan!

PERINGATAN AKAN KRISTUS

PF : Pada saat ini kita hadir dalam peristiwa karya kasih Allah yang menyelamatkan dunia: kelahiran dan kehidupan Kristus, Anak-Nya di antara manusia, pembaptisan-Nya, perjamuan malam ter-akhir bersama murid-murid-Nya, kematian-Nya. Kita memberitakan kebangkitan Kristus dan kenaikan-Nya ke sorga dalam kemuliaan, di mana Ia berdoa bagi dunia. Kita merindukan kedatangan Kristus kembali pada akhir zaman untuk menggenapi segala sesuatu. Maka sebagai persekutuan yang dipersatukan dengan dan dalam Kristus, kita mengingat pengorbanan Kristus yang menyelamatkan, yang dikaruniakan kepada umat manusia di semua tempat.

Umat : Terpujilah Kristus!

PF : Ketika kita mengambil bagian dalam perjamuan kudus ini, Roh Kudus menolong kita sehingga kita dipersatukan dalam Kristus menjadi satu tubuh dan satu roh, dan menjadi persembahan yang hidup bagi Allah.

Umat : Terpujilah Roh Kudus!

PF : Melalui Kristus, dengan Kristus, dalam Kristus, semua hormat dan kemuliaan bagi Allah Bapa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, sekarang dan selamanya.
Umat : Terpujilah Bapa, Anak, dan Roh Kudus!

DOA BAPA KAMI (Berdiri)

Pelayan Sakramen memimpin Doa Bapa Kami

SALAM DAMAI

PF : Tuhan telah mengampuni dan mempersatukan kita. Oleh karena itu marilah kita hidup dalam damai dan pengampunan. Damai Tuhan besertamu!
Umat : Dan besertamu juga!
(umat saling bersalaman sambil mengucapkan satu kepada yang lain: “Damai Tuhan besertamu!”)

PEMECAHAN ROTI DAN PENUANGAN AIR ANGGUR (Duduk)

PF : (Sambil memecah-mecahkan roti) Roti yang dipecahkan ini adalah persekutuan dengan tubuh Kristus. Ambillah!
(Sambil menuangkan air anggur ke cawan lalu mengangkat cawan) Cawan minuman syukur ini adalah persekutuan dengan darah Kristus. Ambillah!

PEMBAGIAN ROTI DAN AIR ANGGUR

(Penatua membagikan roti dan air anggur kepada umat)

MAKAN DAN MINUM BERSAMA

PF : Ingat dan percayalah, bahwa tubuh Tuhan kita, Yesus Kristus telah diserahkan bagi keselamatan dunia! Makanlah! (umat memakan roti bersama-sama)
PF : Ingat dan percayalah, bahwa darah Tuhan kita, Yesus Kristus, telah dicurahkan bagi keselamatan dunia! Minumlah! (umat meminum anggur bersama-sama)

UNGKAPAN SYUKUR (Berdiri)

PF : Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Umat : Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
PF : Pujilah TUHAN, hai jiwaku,
Umat : dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
PF : Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
Umat : yang menyembuhkan segala penyakitmu,
PF : Dia yang menebus hidupmu dari lubang kubur,
Umat : yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
PF : Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,
Umat : sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. (Mazmur 103: 1-5)
(Meja perjamuan dapat dirapikan sesudah ungkapan syukur)

LITURGI CAHAYA LILIN

PEMBAGIAN CAHAYA LILIN (Duduk)

PF: Ketika hati kita beku,
tak peduli pada sesama
kedinginan menyelimuti dunia.
Syukurlah! Sang Terang telah datang,
Ia menghangatkan dunia,
mencairkan dunia yang beku.

PF: Mari, di malam yang kudus ini
kita menghayati terang-Nya yang telah hadir
membawa damai serta cinta kasih yang kekal.
Pancarkanlah terang-Nya di tengah dunia.

(Pemusik memainkan lagu Malam Kudus tanpa vokal, sementara itu lampu dipadamkan dan PF mengambil api dari lilin Natal dan membagikan api lilin tersebut kepada para petugas. Para petugas membagikan api lilin kepada umat.)
(setelah semua api lilin menyala, umat Berdiri dan menyanyikan)

NYANYIAN

KJ 92:1-3 – Malam Kudus
“Stille Nacht,helilige Nacht/Silent Night” : Joseph Mohr 1818, Terj. Yamuger-Pan. Lit. K. A 1980 /Franz Xaver Gruber 1818. Choral Arr: David T. Clydesdale.

1.
Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus; Ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang

2.
Malam kudus, sunyi senyap.
Kabar Baik menggegap; bala sorga menyanyikannya,
kaum gembala menyaksikannya:
“Lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom!”

3.
Malam kudus, sunyi senyap.
Kurnia dan berkat tercermin bagi kami terus
di wajahMu, ya Anak Kudus,
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.

DOA NATAL

Pelayan Firman memimpin doa Natal. Seusai doa, PF mematikan lilin diikuti oleh umat. Lampu ruang ibadah kembali dinyalakan.

PENGUTUSAN

PF: Rayakan dan teruskanlah kepedulian Allah kepada dunia dengan penuh sukacita!

NYANYIAN

KJ 119:1-4 – Hai Dunia Gembiralah
Syair: Joy to the World, Isaac Watts, 1719, Terjemahan: Yamuger/Pan. Lit. K. A. J., 1980, Lagu: Lowell Mason (1792 – 1872) pada tema G. F. Handel, 1742

1.
Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu. Di hatimu terimalah.
Bersama bersyukur, bersama bersyukur, bersama-sama bersyukur!

2.
Hai dunia, elukanlah Rajamu, Penebus!
Hai bumi, laut, gunung, lembah,
bersoraklah terus, bersoraklah terus,
bersorak-soraklah terus!

3.
Janganlah dosa menetap di ladang dunia.
Sejahtera penuh berkat,
berlimpah s’lamanya, berlimpah s’lamanya,
berlimpah-limpah s’lamanya.

4.
Dialah Raja semesta, benar dan mulia.
Masyhurkanlah, hai dunia,
besar anug’rah-Nya, besar anug’rah-Nya,
besar, besar anug’rah-Nya.

PENGUTUSAN

PF: Arahkanlah hatimu kepada Tuhan!
Umat: Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan
PF: Jadilah saksi Kristus!
Umat: Syukur kepada Allah!
PF: Terpujilah Tuhan!
Umat: kini dan selamanya.

BERKAT

PF: Kiranya damai dari Allah Bapa menaungi engkau. Kiranya kepedulian Kristus Sang Bayi Kudus menyertai engkau. Kiranya tuntunan Roh Kudus mengobarkan sukacita di dalam hatimu. dari sekarang sampai selama-lamanya!
Umat: (menyanyikan) Haleluya, Amin (2x)

HENING (Duduk)