jenis pemberian

Di dalam hidup ini, memberi dan diberi (mendapatkan) adalah hal yang sering kita jumpai dan alami. Terkadang kita memberi kepada seseorang dan terkadang kita menerima dari orang lain. Ada pemberian yang dengan mudah kita lakukan, tetapi ada hal-hal yang sangat sulit kita berikan kepada orang lain. Biasanya, semakin sulit pemberian yang kita lakukan, semakin berharga hal yang kita berikan itu. Bahkan, kita perlu berperang dan mengalahkan diri sendiri untuk bisa memberikan hal berharga itu kepada orang lain. Namun, jika kita bisa melakukannya, itu berarti kita telah turut serta dalam membangun kehidupan yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Tetapi tahukah Anda, tindakan pemberian yang kita lakukan itu bisa menentukan kualitas diri kita sesungguhnya. Berikut ini 3 jenis pemberian yang menentukan seberapa dalam kualitas diri kita.

1.Upah, gaji, honor, hadiah (prize)

Jenis pemberian ini merupakan kesepakatan kita dengan seseorang. Kita memberi sesuatu kepada orang lain karena ia telah melakukan sesuatu untuk kita. Atau, ketika kita membuat perlombaan, kita memberikan hadiah kepada pemenang karena kita telah menjanjikan dan mereka telah berjuang mendapatkannya. Di sini prinsip keadilan dan hukum berlaku. Jika kita tidak memberi, berarti kita telah berbuat tidak adil. Kita telah melanggar hukum. Kita bisa dituntut di pengadilan, bahkan dihukum penjara. Sebaliknya, jika kita memberi, memang sudah seharusnya seperti itu.

2. Sedekah, hadiah (gift), persembahan

Jenis pemberian ini tidak ada kaitannya dengan prinsip keadilan dan hukum. Kalau kita tidak memberi, kita tidak akan berhadapan dengan hukum atau undang-undang. Kita tidak melanggar apa pun. Sebaliknya, kalau kita melakukan pemberian ini, kita akan disebut murah hati. Pemberian ini bisa memiliki bermacam-macam motivasi. Misalnya, kita memberi karena merasa kasihan, kita memberi karena mereka meminta, kita memberi karena menjalankan perintah agama, kita memberi karena kita sedang ingin memberi, atau kita memberi karena mereka sedang merayakan sesuatu. Begitu pula dengan persembahan. Kita memberikan persembahan karena Allah telah memberi berkat untuk kita, dan sebagai ungkapan syukur kita.

3. Anugerah

Jenis pemberian ini dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, di mana orang lain tersebut pada dasarnya tidak layak mendapatkannya. Jenis pemberian ini tidak akan bisa dimengerti dengan prinsip keadilan dan hukum. Ia hanya bisa dihayati dengan kasih. Misalnya, pengampunan. Orang yang bersalah mestinya atau selayaknya dihukum sesuai hukum yang berlaku. Jika ada orang yang bersalah kepada kita, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghukumnya. Kita bisa memutuskan relasi dengannya, tidak mau bertemu lagi dengannya. Atau, kita bisa membalas dengan melakukan kepada mereka seperti yang mereka lakukan kepada kita, bahkan bisa lebih kejam. Namun, jika kita mengampuni mereka, itu adalah anugerah yang pasti tidak akan mudah kita berikan. Hal ini telah dilakukan oleh Allah kepada kita. Kita yang seharusnya dihukum dan binasa karena dosa, tetapi mendapatkan anugerah Allah berupa pengampunan di dalam Yesus Kristus.

Ketiga jenis pemberian ini jangan dipakai untuk mengukur orang lain. Namun, untuk menjadi perenungan diri sendiri tentang seberapa dalam kita merespons pemberian Allah kepada kita baik berupa berkat, pertolongan, pemeliharaan, maupun anugerah keselamatan. Jenis pemberian mana yang paling mudah dan paling sulit kita lakukan? Mari kita belajar memberikannya.

Follow us:               
Skip to toolbar